-->

Selasa, 13 Oktober 2015

Apa itu CSS?

Ilmu CSS




Hi guys, udah lama ga share, kali ini saya akan share mengenai CSS.
Langsung aja disimak :)

 Definisi CSS


Mungkin anda ada yang bertanya-tanya, apa itu CSS? Dan apa fungsinya?

Menurut defini saya sendiri CSS (Cascading Style Sheet) adalah sekumpulan kode yang berfungsi menata tata letak halaman dan bertanggung jawab atas penampilan pada suatu website. Di dalam dunia web design, CSS adalah suatu kode yang dianggap wajib oleh para web designer , karena selain untuk menata tampilan pada halaman website, CSS ini juga berfungsi sebagai SEO (Search Engine Optimization). Bayangkan jika suatu website tanpa mempunyai kode CSS didalamnya, sungguh membuat pengunjung merasa tidak nyaman bukan? Maka oleh sebab itu kode yang diatur oleh W3C ini sangatlah berperan penting. Oh iya sebelum anda mempelajari apa itu CSS, alangkah baiknya anda mempelajari apa itu HTML. Karena percuma apabila kode CSS kita bagus tapi tidak bernampak di browser ya? :D . Dari tadi ngomongin definisi CSS melulu ya, mending langsung saja ke inti.

Penulisan CSS

 Hmm, penulisan CSS. Mengenai hal itu saya akan berkomentar bahwa penulisan CSS itu ada 3 macam. Apa aja sih?

Jenis-jenis penulisan CSS:
  1. Inline CSS
  2. Internal CSS
  3. External CSS
Wah ada 3 ya? Lalu gimana?

Inline CSS

Inline CSS adalah suatu jenis penulisan CSS yang berada di dalam tag HTML atau lebih tepatnya di dalam atribut style.

Saya akan memberi contoh penulisan CSS jenis ini di dalam suatu HTML, berikut kodenya :

1. <!DOCTYPE html>
2. <html>
3. <head>
4. <title>Informasi dan Teknologi</title>
5. </head>
6. <body>
7. <p style="background: black">Ini adalah contoh paragraph</p>
8. </body>
9. </html>




Yang diberi warna putih itu merupakan contoh dari kode CSS inline yang disisipkan di dalam sebuah tag HTML dan pada atribut style yang kebetulan pada tag p (paragraph). Dan yang diberi warna hijau itu adalah kode CSSnya.

  • Internal CSS

Mengenal kata internal, anda pasti dapat mentimpulkan bahwa itu adalah CSS yang berada didalam. Ya, memang benar CSS itu berada di dalam, tepatnya didalam suatu HTML. Penulisan Internal CSS ini adalah didalam tag <style> dan tag <style> itu berada di tag <head>. Daripada bingung langsung saja kita lihat kodenya:
  1. <!DOCTYPE html>
  2. <html>
  3. <head>
  4. <title>Ilmu CSS</title>
  5. <style>
  6. body {  background-color: black }
  7. </style>
  8. </head>
  9. <body>
  10. <p>Paragraph</p>
  11. </body>
  12. </html>
 Yang diberi warna merah adalah tipe penulisan CSS internal dan yang berwarna biru itu adalah kode CSSnya.

  • External CSS

Kalo ada internal, pasti juga ada lawannya yaitu external (diluar) . Penulisan CSS jenis ini memungkinkan anda menulis kode CSS diluar HTML lebih tepatnya membuat file baru yang berformat .css (misal: mencoba.css) dan didalam tag link dan didalam tag href. Jenis penulisan CSS ini adalah penulisan yang sangat digemari oleh para web designer karena dianggap menyederhanakan script CSS bahkan dianggap efisien. Saya tidak akan membahasnya. Jadi, langsung saja ke contoh kodenya saja.
Misalkan, kita mempunyai kode HTML begini dan kita ambil contoh nama file CSSnya ilmu-css.css:
File HTML:
  1. <!DOCTYPE html>
  2. <html>
  3. <head>
  4. <title>Ilmu CSS</title>
  5. <link rel="stylesheet" href="mencoba.css" />
  6. </head>
  7. <body>
  8. <p>Paragraph</p>
  9. </body>
  10. </html>
File CSS (mencoba.css): 
1  
2
body { background-color: black}
p { color: white }

Dari kedua file diatas, bisa saya simpulkan bahwa pemanggilan CSS dengan tipe penulisan ini kita harus membuat tag link didalam tag head dan isi dari atribut href itu adalah url file CSS kita berada. Dan di file mencoba.css itu kita dapat leluasa memasukkan file CSS.

Semoga bermanfaat :)

Kamis, 01 Oktober 2015

Perbedaan Open Source dengan Close Source.

IDT999.BLOGSPOT.CO.ID  

Sudah lama tidak post, akhirnya saya akan menshare apa itu Open Source dan Close Source.
Langsung di simak aja yaa ;)

1. Apa itu Closed Source?

  Closed Source adalah paket program yang tidak dapat didistribusikan lagi selain oleh Pembuat / Vendor Program / Software tersebut. Jika ada distribusi yang bukan oleh vendor program tersebut, maka itu dianggap sebagai pembajakan software. Atau dengan kata lain program yang Closed Source tidak dapat didistribusikan secara bebas, kecuali oleh Vendornya dan juga tidak dapat digandakan secara bebas.
Contohnya : Microsoft Windows, Microsoft Office, Apple Mac OS X, iOS, dan masih banyak lagi.

2. Apa itu Open Source?

Kata “Open Source” pertama kali muncul pada sebuah rapat di Palo Alto California. Ketika itu, Netscape yang merupakan pengembang browser Navigator ingin melepaskan kode sumber dari produk dengan nama Mozilla (yang sekarang kita kenal dengan browser Mozilla Firefox) di bulan Januari 1998. Mereka ingin membedakan diri dan menghindari konfrontasi ideologis maupun konotatif dengan istilah Free Software yang dipelopori oleh Richard Stallman.
Para penggagas istilah Open Source adalah: Christine Peterson, Todd Anderson, Larry Augustin, Jon Hall, Sam Ockman, and Eric S. Raymond.

Suatu program dengan lisensi Open Source berarti program tersebut membuka kode programnya (source code) bagi siapa saja yang ingin mempelajarinya, caranya dengan menyertakan kode program bersama dengan distribusi paket program yang sudah jadi (hasil kompilasi/compile). Dengan penyertaan kode program tersebut, pembeli atau pengguna program dapat mengutak-atik program tersebut, melakukan modifikasi sesuai dengan kebutuhannya, bahkan memperbaiki "bug" atau kesalahan logika dalam program tersebut. Contoh program yang Open Source adalah Linux dan Android. Dalam setiap distribusinya vendor Linux dan Android juga menyertakan Kode Programnya.

Seperti yang sudah saya bahas di awal bahwa Open Source tidak selalu tersedia secara gratis. Kita bisa saja membuat Software yang kita buka kode sumbernya, mempatenkan algoritmanya, medaftarkan hak ciptanya, dan tetap menjual perangkat lunak tersebut secara komersial. Tetap ada biaya yang dikeluarkan untuk membeli program tersebut. Contoh, misalnya Sistem Operasi RedHat Linux, program Linuxnya tetap dibeli dengan harga yang lebih murah.

Tujuan Open Source sebenarnya adalah ingin menghilangkan ketergantungan terhadap Vendor program, dimana pihak Vendor bisa saja bertindak seenaknya. Dalam program yang Closed Source, Vendor bisa saja menyisipkan kode-kode yang mungkin dapat membahayakan pengguna program, dan menghilangkan privasi pengguna. Selain itu, Open Source juga bertujuan menyediakan software yang mudah dijangkau oleh masyarakat luas, dan menghindari pengerukan keuntungan yang berlebihan oleh Vendor.

3. Keuntungan Open Source dan Closed Source

- Closed Source
1. Kurangnya kebingungan bagi pengguna
Banyak orang awam tidak tau apa keuntungan dari berbagai versi, android misalnya. Open source akan memberi banyak variasi karena kita diperbolehkan mengembangkannya. Dengan melarang orang untuk mengubah fitur inti itu, maka akan membuat lebih mudah untuk memilih produk yang pengguna inginkan, menjadikan hanya ada satu versi sehingga mudah pengguna beradaptasi.

2. Pengguna punya pengalaman sama
Karena tertutup pengembang dapat memilih layout, fitur, pilihan, warna, dan cukup banyak apa pun yang mereka pilih. Hal ini tampaknya membatasi, tapi setidaknya menjamin bahwa setiap pengguna akan memiliki pengalaman serupa dan memberikan standar yang tidak dapat diubah.

3. Lebih menguntungkan pihak Vendor / Pengembang
Sebuah model closed source dapat sangat menguntungkan bagi vendor dan pengembang karena dapat memperoleh banyak uang dan dapat merahasiakan dari kompetitor dengan tidak membuat desain yang tersedia bagi mereka untuk melihatnya.

- Open Source
1. Dukungan dari pengembang lebih besar

Dalam open source tiap orang dapat mengembangkan tiap platform, sehingga memberikan dukungan yang lebih besar untuk pengembang dan memberi kita lebih dari perasaan kepemilikan karena kita bisa mengubah apa pun yang kita suka.

2. Lebih bebas mengubah-ubah
Dalam skenario closed source, pengembang hanya diberikan pilihan untuk mengubah apa yang pengembang asli pilih, sebaliknya dalam open source kita memiliki kontrol penuh yang memungkinkan kita menyesuaikan nuansa tampilan dan bahkan fitur dari perangkat lunak yang memberikan kemungkinan lebih banyak.

3. Lebih Aman
Open source jauh lebih transparan daripada closed source, ini berarti bahwa setiap orang dapat melihat kode, dengan memiliki ribuan orang membaca kode tersebut, bug dan kerentanan yang ada lebih cepat diketahui untuk diperbaiki, juga memungkinkan kita mengetahui apakah bug telah diperbaiki karena kita dapat memeriksa kode tiap kali rilis.

4. Dukungan Komunitas lebih besar
Ketika pengembang asli berhenti mengembangkan dan meninggalkan produk tanpa perbaikan atau fitur baru, karena open source maka biasanya komunitas mengambil alih dan terus bekerja mengembangkannya sehinga dapat hidup dan menikmati fitur baru dimana jauh melampaui apa yang pengembang awal rencanakan.


Ya itulah yang saya share kali ini, semoga bermanfaat =))

Rabu, 09 September 2015

Apa penyebab Bluescreen dan Bagaimana cara mengatasinya.

Just share broo.   Penyebab Blue Screen Windows dan Solusi Cara Mengatasinya

Penyebab Blue Screen Windows dan Solusi Cara Mengatasinya – Jika anda pengguna windows baik itu windows XP,Vista, 7 tentu anda sudah tidak asing lagi dengan munculnya tampilan biru disertai dengan kode error yang cukup membingungkan, kode tersebut biasa dikenal dengan “Blue Screen” atau “Blue Screen of Death”, dan ini biasanya bikin orang panik setengah mati, apalagi jika anda sedang deadline pekerjaan, file ada di komputer tersebut.
Error tersebut sebenarnya memberitahukan kepada si pemilik komputer bahwa ada sesuatu yang tidak beres dengan komputernya, apa yang tidak beres tersebut? semua tergantung pesan dan kode yang tertulis disitu.

blue screen windows
Blue Screen
Untuk mengatasi error tersebut Anda harus mencari tahu maksud dari setiap errro yang muncul, ada banyak sekali pesan error yang muncul pada saat komputer mengalami bluescreen, berikut adalah beberapa contoh kode pesan error dan solusi singkatnya.

• Unmountable Boot Volume (stop code 0X000000ED)
Disebabkan karena Windows tidak bisa “mount” boot volume. Lihat juga pada bagian “Inaccessible Boot Device,”

• Unexpected Kernel Mode Trap (stop code 0X0000007F)
Umumnya error ini disebabkan karena memory yang cacat, kerusakan motherboard atau temperatur prossesor yang tinggi (biasanya terjadi karena overclocking).

• Status System Process Terminated (stop code 0Xc000021A)
Disebabkan adanya masalah pada Winlogon.exe atau pada Client Server Runtime Subsystem (CSRSS). Bisa juga disebabkan karena suatu user dengan level administrator merubah permission suatu file-file penting pada sistem Windows.

• Status Image Checksum Mismatch (stop code 0Xc0000221)
Kemungkinan penyebab error ini adalah kerusakan pada swap file, atau driver yang corrupted.
Solusi 1 : Anda dapat menggunakan Driver Rollback atau System Restore dari safe mode, untuk mengembalikan driver sebelumnya. Anda juga dapat menggunakan Windows XP Professional pemulihan fitur seperti Konfigurasi Baik Terakhir yang Diketahui pilihan startup, Cadangan, atau Automated System Recovery untuk mengembalikan konfigurasi bekerja sebelumnya. Setelah mengembalikan dari media backup, anda mungkin perlu mengajukan permohonan kembali service pack atau hotfix, tergantung pada saat backup dilakukan.
Solusi 2 : Jika pesan Stop nama file tertentu, cobalah menggantinya secara manual dengan salinan dari Windows XP Professional sistem operasi CD dengan mode aman atau Recovery Console. Untuk sistem yang menggunakan FAT16 atau sistem file FAT32, Anda memiliki pilihan untuk menggunakan Windows 98 atau Windows Millennium Edition Emergency Boot Disk untuk mengakses hard disk.
Jika file asli dari CD sistem operasi memiliki nama file yang berakhir dengan tanda garis bawah (_) karakter, Anda tidak dapat menggunakan file sampai terkompresi. Konsol Pemulihan’s Salin perintah ini sangat ideal untuk menyalin file terkompresi karena mendeteksi dan memperluas mereka. Jika Anda tidak menentukan nama file tujuan, Anda harus mengubah nama file diperluas dengan ekstensi yang benar sebelum menggunakannya. Dari safe mode atau Recovery Console, Anda dapat menggunakan perintah Expand uncompress dan menyalin file ke lokasi tujuan. Dalam Recovery Console, file yang diperluas diberi nama yang benar setelah disalin ke lokasi tujuan. Untuk informasi lebih lanjut tentang Expand Menyalin atau perintah, lihat Windows XP Help and Support Centre.

• Page Fault In Nonpaged Area (stop code 0X00000050)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas.

• NTFS File System (stop code 0X00000024)
Error disebabkan adanya masalah yang dilaporkan oleh Ntfs.sys (driver yang berfungsi untuk membaca dan menulis NTFS). Jika masih menggunakan file system FAT 32, error message yang timbul akan mirip (stop code 0X00000023). Masalah ini bisa diatasi dengan mengganti hardisk anda.

• No More System PTEs (stop code 0X0000003F)
Masalah muncul karena Windows kekurangan Page Table Entries (PTEs). PTEs digunakan untuk melakukan mapping RAM. Dimana mapping ini dilakukan oleh Virtual Memory Manager (VMM). Masalah ini juga dapat muncul ketika anda menggunakan beberapa monitor sekaligus.
Apabila error tersebut sering muncul, coba untuk menambah alokasi untuk PTEs pada Windows dengan cara sebagai berikut:
  1. Buka Registry Editor.
  2. Lihat pada: HKEY_LOCAL_MACHINE\SYSTEM\CurrentControlSet\Contro l\Session Manager\Memory Management
  3. Double-click pada PagedPoolSize , masukkan value-nya 0 , klik OK.
  4. Kemudian double-click pada SystemPages. Jika menggunakan beberapa monitor sekaligus masukkan valuenya 36000. Selain itu masukkan valuenya 40000 jika RAM sebesar 128MB atau kurang. Jika RAM 128MB atau lebih masukkan valuenya 110000.
  5. Setelah selesai, klik OK, tutup Registry Editor dan restart komputernya. when you’re done. The change will take effect when you restart Windows.

• Kmode Exception Not Handled (stop code 0X0000001E)
Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver atau service, konfilk IRQ. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Masalah ini juga dapat disebabkan karena kurangnya space pada disk pada saat melakukan instalasi.

• Kernel Data Inpage Error (stop code 0X0000007A)
Masalah timbul pada virtual memory, biasanya karena windows tidak dapat membaca atau menulis data ke swap file. Kemungkinan penyebab antara lain bad sectors, virus, memory yang cacat, atau bahkan kerusakan motherboard.

• Inaccessible Boot Device (stop code 0X0000007B)
Biasanya masalah ini timbul pada saat startup Windows apabila Windows tidak dapat membaca data mengenai system boot partition. Bisa juga disebabkan karena harddisk yang error, file boot.ini yang cacat (corrupted). Bila tidak ada masalah pada disk drive, partisi dan file boot.ini (ketika dua Operating System terinstall) coba cek settingan booting pada BIOS. Apabila masalah ini munculketika sedang melakukan upgrade Windows, itu dapat disebabkan adanya hardware yang tidak kompatibel dengan Windows. Coba lepas hardware yang bermasalah atau cari driver yang sesuai untuk Windwos-nya.

• Hardware Interrupt Storm (stop code 0X000000F2)
Masalah timbul ketika suatu hardware (USB atau SCSI controller) gagal untuk “melepas” sebuah IRQ. Kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena masalah pada driver. Selain itu masalah ini juga dapat timbul karena adanya dua perangkat menggunakan IRQ yang sama.

• Driver Unloaded Without Cancelling Pending Operations (stop code 0X000000CE)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas. Lihat masalah “Attempted Write To Readonly Memory” di bawah.

• Driver Power State Failure (stop code 0X0000009F)
Disebabkan tidak cocok/kompatibel antara “computer’s power management” dengan driver atau services yang berjalan. Biasa terjadi pada saat komputer melakukan “hibernasi”. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Atau coba men-disable “Windows’ support for power management”.

• Driver IRQL Not Less Or Equal (stop code 0X000000D1)
Disebabkan drivers mengakses hardware address yang tidak sesuai. Bisa juga disebabkan karena masalah seperti pada “Attempted Write To Readonly Memory,” di atas. Lihat masalah “Attempted Write To Readonly Memory” di bawah.

• Data Bus Error (stop code 0X0000002E)
Masalah ini biasanya disebabkan karena ada kerusakan/cacat pada hardware, biasanya adalah memory. Selain cacat pada memory bisa juga karena kerusakan motherboard, harddisk, ganti hardwarenya…

• Bad Pool Caller (stop code 0X000000C2)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah “Attempted Write To Readonly Memory,” di bawah. Selain itu error ini juga dapat disebabkan oleh hardware yang rusak/cacat. Apabila masalah ini muncul ketika sedang melakukan upgrade Windows, itu dapat disebabkan adanya hardware yang tidak kompatibel dengan Windows. Coba lepas hardware yang bermasalah atau cari driver yang sesuai untuk Windwos-nya.

• Attempted Write To Readonly Memory (stop code 0X000000BE)
Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver atau service. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Dan cari driver yang sesuai dengan Operating System-nya.

• IRQL_NOT_LESS_OR_EQUAL (0X0000000A)
Error ini yang paling sering muncul pada saat terjadi Blue Screen.
Pesan kesalahan ini biasanya disebabkan kerena ada ketidakcocokan driver yang terinstall di komputer.
Penyebabnya:
  • Driver yang bentrok atau tidak cocok
  • Permasalahan pada Video Card, hal ini mencakup video card yang di overclock melebihi batas atau Anda baru berganti Video card dan Anda belum menguninstall driver Video card lama dari chipset berbeda
  • Permasalahan pada Audio Card, meliputi kesalahan konfigurasi atau bug dalam driver sound card

• NTFS_FILE_SYSTEM atau FAT_FILE_SYSTEM (0X00000024) atau (0X00000023)
Pesan error ini setidaknya sudah sedikit memberikan gambaran di mana kerusakan berada, yaitu ada di partisi atau filesystemnya tetapi bukan di harddisknya.
Kita bisa melakukan pengecekan dengan memeriksa kabel SATA atau PATA atau bisa mengecek partisi dengan tool chkdsk.

• NEXPECTED_KERNEL_MODE_TRAP (0X0000007F)
Bila Anda mendapatkan pesan error seperti ini, dapat disebabkan karena:
  • Overclock Hardware yang berlebihan
  • Komponen komputer yang terlalu panas
  • BIOS yang korup
  • Memory dan CPU yang cacat

• DATA_BUS_ERROR
Pesan error ini disebabkan karena adanya kemungkinan bahwa memory atau slot memory di motherboard rusak.

• PAGE_FAULT_IN_NONPAGED_AREA
Pesan error ini disebabkan karena adanya kerusakan hardware, termasuk memory utama, memory video card, atau memory di processor (L2 Cache)

• INACCESSIBLE_BOOT_DEVICE
Pesan error ini disebabkan karena adanya kesalahan dalam konfigurasi jumper harddisk yang salah, virus boot sector, driver IDE controller yang salah, atau kesalahan driver chipset.

• VIDEO_DRIVER_INIT_FAILURE
Pesan error ini disebabkan karena adanya Kesalahan terjadi pada instalasi driver video card yang kurang sempurna, restart pada saat instalasi atau juga dapat terjadi karena kesalahan dalam instalasi driver.

• BAD_POOL_CALLER
Pesan error ini disebabkan karena adanya Kesalahan ini dapat terjadi karena kesalahan atau driver yang tidak kompatibel. Sering terjadi saat melakukan instalasi XP dari upgrade, atau bukan dari instalasi baru.

• PEN_LIST_CORRUPT
Pesan error ini disebabkan karena adanya kerusakan RAM

• MACHINE_CHECK_EXCEPTION
Pesan error ini disebabkan oleh cacatnya CPU, atau yang di overclock secara agresif, serta power supply yang kekurangan daya atau rusak.

• KMODE_EXCEPTION_NOT_HANDLED (0×0000001E)
Pesan Stop 0×0000001E mengindikasikan bahwa kernel Windows XP mendeteksi sebuah instruksi prosesor ilegal atau yang tidak diketahui. Penyebab pesan Stop ini 0×0000001E mirip dengan penyebab pesan Stop 0×0000000A, yaitu karena pelanggaran akses dan memori yang tidak valid. Biasanya error-handler (pengendali error) default dari Windows XP akan mengatasi masalah ini jika tidak terdapat error-handling routines didalam kode instruksi yang dijalankan.

• MISMATCHED_HAL (0×00000079)
Menunjukkan bahwa HAL (Hardware Abstraction Layer) dan tipe kernel komputer tidak cocok. Error ini sering terjadi ketika setting firmware ACPI dirubah. Contohnya, Anda mungkin meng-install Windows XP di komputer X86-based dengan opsi enable pada ACPI firmware di-enable-kan dan kemudian Anda disable-kan. Error ini dapat juga terjadi ketika file konfigurasi yang tidak cocok antara single dan multi-processor di-copy-kan ke sistem.

• ATTEMPTED WRITE TO READONLY MEMORY (0x000000BE)
Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver atau service. Tidak beda jauh dengan yang nomor 1 diatas.

• DRIVER POWER STATE FAILURE (0X0000009F)
Tidak cocok/kompatibel antara “computer’s power management” dengan driver atau services yang berjalan. Biasa terjadi pada saat komputer melakukan “hibernasi”.

• DRIVER UNLOADED WITHOUT CANCELLING PENDING OPERATIONS (0X000000CE)
Penyebab masalah ini mirip dengan masalah Attempted Write To Readonly Memory, bisa lihat masalah tersebut diatas.

• DRIVER USED EXCESSIVE PTES (0X000000D)
Lihat pada masalah No More System PTEs.

• HARDWARE INTERRUPT STORM (0X000000F2)
Masalah timbul ketika suatu hardware (USB atau SCSI controller) gagal untuk “melepas” sebuah IRQ. Kegagalan tersebut biasanya disebabkan karena masalah pada driver. Selain itu masalah ini juga dapat timbul karena adanya dua perangkat menggunakan IRQ yang sama.

• KERNEL DATA INPAGE ERROR (0X0000007A)
Masalah timbul pada virtual memory, biasanya karena windows tidak dapat membaca atau menulis data ke swap file. Kemungkinan penyebab antara lain bad sectors, virus, memory yang cacat, atau bahkan kerusakan motherboard.

• KERNEL STACK INPAGE ERROR (0X00000077)
Penyebab mirip dengan masalah “Kernel Data Inpage Error,” di atas.

• KMODE EXCEPTION NOT HANDLED (0X0000001E)
Biasanya masalah ini disebabkan adanya kesalahan pada driver atau service, konfilk IRQ. Apabila nama file dan service disebutkan coba uninstal software tersebut atau driver tersebut (rolling back the driver). Masalah ini juga dapat disebabkan karena kurangnya space pada disk pada saat melakukan instalasi.

• NO MORE SYSTEM PTES (0X0000003F)
Masalah muncul karena Windows kekurangan Page Table Entries (PTEs). PTEs digunakan untuk melakukan mapping RAM. Dimana mapping ini dilakukan oleh Virtual Memory Manager (VMM). Masalah ini juga dapat muncul ketika anda menggunakan beberapa monitor sekaligus.

• STATUS IMAGE CHECKSUM MISMATCH (0Xc0000221)
Kemungkinan penyebab error ini adalah kerusakan pada swap file, atau driver yang corrupted.

• STATUS SYSTEM PROCESS TERMINATED (0Xc000021A)
Disebabkan adanya masalah pada Winlogon.exe atau pada Client Server Runtime Subsystem (CSRSS). Bisa juga disebabkan karena suatu user dengan level administrator merubah permission suatu file-file penting pada sistem Windows.

• UNMOUNTABLE BOOT VOLUME (stop code 0X000000ED)
Disebabkan karena Windows tidak bisa “mount” boot volume. Lihat juga pada bagian “Inaccessible Boot Device,”

• UNABLE TO LOCATE DLL (0 X00000135)
Disebabkan oleh sebuah file yang telah hilang atau rusak, atau kesalahan registri.

• THREAD STUCK IN DEVICE DRIVER (X000000EA)
Biasanya disebabkan oleh video card (VGA) atau disebabkan oleh driver-nya.

• ACPI BIOS Error (x000000A5)
BIOS motherboard tidak mendukung/tidak support spesifikasi ACPI.

• Kernel Mode Exception Not Handled (x0000008E)
Kesalahan pada kernel level aplikasi, tetapi Windows tidak menangkap kesalahan prosesor. Biasanya kesalahan kompatibilitas hardware.

• NMI Hardware Failure (x00000080)
Disebabkan oleh hardware (Sepertinya ada kesalahan lblue screen dan hardware bond).

• System Thread Exception Not Handled(x0000007E)
Kesalahan system process, tetapi Windows tidak dapat menangkap kesalahan prosesor. Banyak penyebabnya, termasuk: kompatibilitas hardware, ada masalah system driver atau system service, atau beberapa software.

• Registry Error (x00000051)
kesalahan system configuration manager atau kesalahan manajer karena hard disk itu sendiri memiliki kerusakan fisik atau file system, sehingga di dalam register file membaca input / output erorr.

• FTDISK Internal Error (x00000058)
Kegagalan karena kesalahan driver utama.

• Critical Service Failed (x0000005E)
Awal yang sangat penting untuk mengidentifikasi sistem yang disebabkan.

• Session3 Initialization Failed (x0000006F)
Error ini biasanya muncul pada Windows startup, biasanya muncul pertanyaan driver atau kerusakan yang timbul dari sistem file.

• Process Has Locked Pages(x00000076)
Dikarenakan driver pada penyelesaian input / output.
– Solusinya :
Langkah pertama: Klik Start -> Run: regedt32, cari [HKLM \ SYSTEM \ Currentcontrol Set \ control \ session manager \ memory management], double-byte value di sisi kanan “TrackLockedPages”, nilai 1.
Langkah Kedua: Jika blue screen lagi, maka pesan kesalahan akan menjadi: STOP: 0x0000000CB (0xY, 0xY, 0xY, 0xY) DRIVER_LEFT_LOCKED_PAGES_IN_PROCESS salah satu dari keempat “0xY” akan muncul nama driver yang menjadi masalah, repair atau uninstall driver yang muncul.Langkah ketiga: Untuk masuk ke registri, hapus “TrackLockedPages” yang sudah ditambahkan tadi.

• Multiple IRP Complete Request (stop code 0 x00000044)
Biasanya disebabkan oleh driver perangkat hardware.
– Solusi : Uninstall driver yang baru diinstal.

• RDR File System (x00000027)
Penyebab kesalahan ini sulit untuk dinilai, tetapi “out of Windows memory management problem” kemungkinan akan menyebabkan munculnya stop code ini.
Solusinya :
– Jika disebabkan karena memory management, meningkatkan/upgrade memori (RAM) akan memecahkan masalah.
Itulah beberapa permasalahan yang sering muncul saat windows mengalami blue screen.

Semoga berhasil ;)

Sabtu, 05 September 2015

Perbedaan CPU, GPU dan APU.

Hello guys? back to me "Muhammad Bagus Icfan" akan sharing Perbedaan CPU, GPU dan APU.

Processor yang ada pada sistem komputerisasi yang saat ini paling banyak digunakan ada tiga jenis, yaitu CPU, GPU, dan APU. Ini adalah tiga jenis processor yang banyak digunakan pada komputer – komputer jaman sekarang. Komputer yang Saya maksud disini adalah komputer yang dalam artian umum yaitu sebuah peralatan yang mempermudah pekerjaan manusia. Jadi, PC, laptop, gadget dan semua yang menggunakan teknologi sistem komputerisasi memiliki setidaknya salah satu dari ketiga processor tersebut. Pasti Anda akan sedikit bingung bukan?

Perbedaan Ketiga Jenis Processor CPU, GPU, dan APU oleh tekno segiempat
IDT999.BLOGSPOT.CO.ID


Processor yang sebelumnya dikenal hanya ada AMD dan Intel tapi kini ternyata masih terbagi lagi. Intel dan AMD itu hanya merek dari vendor penyedia dari jenis processor. Para vendor seperti Intel dan AMD ini juga menciptakan sebenarnya menciptakan ketiga jenis processor tersebut. Yang membedakan dari ketiga jenis processor tersebut hanyalah penggunaannya. Nah, pada artikel kali ini akan Saya bagikan tentang perbedaan dan definisi dari ketiga jenis processor tersebut.

  • CPU (Central Processing Unit)
Kata CPU ini mungkin sudah sangat melekat di kepala kita. Jika, Anda masuk ke sekolah – sekolah atau perkantoran yang dimana para mayoritasnya masih awam dalam dunia komputer, kata CPU ini kerap kita dengarkan. CPU yang mereka maksud adalah seperangkat alat komputer, sungguh kasihan pendidikan tentang dunia teknologi di tanah air. CPU adalah hanya sebuah alat komputer yang dengan nama lain adalah processor. CPU sebenarnya hanyalah sebuah chip yang dapat menjalankan proses algoritma yang diinput kemudian menampilkannya pada layar. Inilah yang membuat CPU juga dinamakan sebagai otak dari komputer karena semua proses yang ada pada komputer diolah oleh satu perangkat ini. CPU ini paling banyak digunakan pada PC yang juga banyak dikenal dengan nama CPU Intel Core dan AMD Phenom. CPU banyak digunakan pada komputer karena performa dan kinerja dari CPU ini lebih cepat dalam memproses algoritma perhitungan.
  • GPU (Graphical Processin Unit)
Kata GPU ini pertama kali Saya dengarkan sendiri ketika Saya pertama kali membeli dan merakit sendiri komputer untuk gaming. Istilah GPU ternyata sudah ada sejak dulu pada VGA – VGA card untuk kelas mainstream keatas. Seperti yang Saya katakan pada paragraf pertama tadi, bahwa processor ini tidak hanya pada PC saja melainkan untuk semua jenis perangkat sistem komputerisasi. GPU adalah salah satu jenis processor atau chip untuk mengolah algoritma grafik pada komputer Anda. Jika, Anda menggunakan VGA card kinerja dari CPU Anda tidak terlalu terbebani lagi untuk mengolah semuanya. Karena, VGA card akan mengolah sendiri algoritma dari visual sebuah software atau game yang akan tampil di monitor dengan GPUnya. Para gamer pasti selalu memilih VGA card dengan GPU yang tinggi, agar dapat memainkan gamenya dengan lebih baik.
  • APU
APU adalah semacam processor yang bisa juga dikatakan penggabungan antara CPU dan GPU. Karena, APU tidak hanya mengerjakan algoritma perhitungan saja, tetapi juga mengerjakan algoritma gambar. Processor APU ini tentunya akan lebih berat kerjanya dari kedua processor diatas, untuk itu processor jenis ini hanya digunakan untuk perangkat komputer yang mini saja, seperti notebook, gadget, atau PC mini sepertu Raspberry pi.

Semoga bermanfaat ya ;)

Jumat, 04 September 2015

Perbedaan Power Supply AT dengan ATX.



Perbedaan power supply AT DAN ATX dan Jenis-jenis soket Processor 


PERBEDAAN POWER SUPPLY AT DAN ATX
Ada beberapa Power Supply yaitu PSU ATX dan PSU AT. pada intinya perbedaan PSU terdapat pada pin - pinnya, lebih jelasnya lihat dan pelajari tentang PSU dibawah ini.

Power Supply Unit ( PSU )berfungsi untuk mengubah tegangan listrik (AC 220/230/240 V, 110/120 V) agar bisa digunakan oleh computer (DC 3,3 V, 5 V, 12 V). Besarnya listrik yang mampu ditangani power supply ditentukan oleh dayanya dan dihitung dengan satuan Watt.

Power Supply adalah sebuah perangkat yang ada di dalam CPU yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan computer.
Perangkat ini memiliki 5 connector atau lebih, yang dapat disambungkan keberbagai peralatan seperti :
• Motherboard
• Harddisk
• Floppy Disk Drive
• CD – ROM

Power supply yang berkualitas kurang baik dapat menghasilkan tegangan DC yang tidak rata dan banyak riaknya (ripple). Jika digunakan dalam jangka waktu yang cukup lama akan menyebabkan kerusakan pada komponen computer, misalnya Harddisk.

Salah satu komponen penting pada power supply adalah pendingin (cooling). Dilengkapi dengan minimal sebuah kipas.

Konektor 20 pin ATX
20 pin konektor ATX yang memasukkan ke dalam sebuah motherboard atx. Jika motherboard Anda memiliki slot untuk 20 pin konektor yang diperlukan untuk Motherboard.

Konektor 24 pin ATX
Beberapa motherboard memerlukan 24 pin ATX Connector. Daya pada power supply 430W dan 500W, baik dengan 20 dan 24 pin konektor.

Molex Connector
Ini adalah IDE konektor yang pasokan daya ke hard drive dan cdroms.

Konektor floppy
The 4 pin konektor floppy pasokan daya ke floppy drive yang dapat di komputer Anda.

Konektor Aux
Look pada motherboard dan lihat apakah ada slot yang menerima 6 pin konektor Aux. Jika ada slot untuk itu maka kemungkinan anda akan membutuhkannya.

Konektor SATA
Hard drive dan perangkat lain dengan konektor sata. Jika Anda memiliki perangkat komputer dengan koneksi sata maka anda yang membutuhkan power supply dengan konektor sata. Salah satunya adalah XPower 550 Watt Power Supply.
Jenis Dan Warna Kabel PSU
Jenis Power Supply

Secara fisik jenis power supply terdiri atas 2 bagian, yaitu:
  • Power Supply AT → Konektor yang terdiri dari 12 pin
  • Power Supply ATX → Konektor yang terdiri dari 20 pin
Perbedaan diantara ke- 2 jenis power supply ini adalah power supply ATX status on dan offnya diatur oleh melalui motherboard serta oleh operating system.Dimana apabila operating system pada PC di shut downmaka power supply secara otomatis akan non aktif ( off ).Sedangkan PC yang menggunakan power supply AT status on atau offnya diatur melalui saklar yang pada salah satu kabel pada power supply tersebut.Dan apabila operating system dishut down maka power supply tidak akan off secara otomatis.
Warna Kabel Pada Power Supply

Power Supply adalah sebuah perangkat yang ada di dalam CPU yang berfungsi untuk menyalurkan arus listrik ke berbagai peralatan computer. Perangkat ini memiliki 5 connector atau lebih, yang dapat disambungkan keberbagai peralatan seperti :
• Motherboard
• Harddisk
• Floppy Disk Drive
• CD – ROM
Kebanyakan power supply tidak lagi menggunakan konektor AT ( 12 pin ) namun telah menerapkan konektor ATX ( 20 pin / 24 pin )
Warna kabel powersupply dibuat berwarna-warni untuk menunjukkan besarnya tegangan
PIN
VOLTASE (V)
WARNA STANDARD
1
+3,3
Orange
2
+3,3
Orange
3
Ground
Hitam
4
+5
Merah
5
Ground
Hitam
6
+5
Merah
7
Ground
Hitam
8
+5
Abu-Abu
9
+5
Ungu
10
+12
Kuning
11
+3,3
Orange
12
-12
Biru
13
Ground
Hitam
14
PS on
Hijau
15
Ground
Hitam
16
Ground
Hitam
17
Ground
Hitam
18
-5
Putih
19
+5
Merah
20
+5
Merah






Pada awal perkembangan komputeri intel dan AMD meluncurkan beberapa soket yang berbeda untuk prosesor mereka, berikut ini adalah tutorial tentang daftar jenis-jenis soket dan slot processor dari Intel dan AMD beserta pinout-nya, diadopsi dari hardwaresecrets.com
Socket
Pin Count
Example of Compatible CPUs
Pinout
Socket 0
168
  • 486 DX
Socket 1
169
  • 486 DX
  • 486 DX2
  • 486 SX
  • 486 SX2
Socket 2
238
  • 486 DX
  • 486 DX2
  • 486 SX
  • 486 SX2
  • Pentium Overdrive
Socket 3
237
  • 486 DX
  • 486 DX2
  • 486 DX4
  • 486 SX
  • 486 SX2
  • Pentium Overdrive
  • 5x86
Socket 4
273
  • Pentium-60 and Pentium-66
Socket 5
320
  • Pentium-75 to Pentium-133
Socket 6
235
  • 486 DX
  • 486 DX2
  • 486 DX4
  • 486 SX
  • 486 SX2
  • Pentium Overdrive
  • 5x86
(Never Used)
Socket 7
321
  • Pentium-75 to Pentium-200
  • Pentium MMX
  • K5
  • K6
  • 6x86
  • 6x86MX
  • MII
Socket Super 7
321
  • K6-2
  • K6-III
Socket 8
387
  • Pentium Pro
Socket 370
370
  • Celeron
  • Pentium III FC-PGA
  • Cyrix III
  • C3
Socket 423
423
  • Pentium 4
Socket 463
463
  • Nx586
Socket 478
478
  • Pentium 4
  • Celeron
  • Celeron D
  • Celeron M
  • Core Duo
  • Core Solo
  • Pentium 4 Extreme Edition
  • Pentium M
  • Mobile Pentium III
  • Mobile Celeron
  • Mobile Pentium 4
Socket 479
(Socket M)
479
  • Core Duo
  • Core Solo
  • Pentium M
  • Mobile Pentium III
  • Mobile Celeron
  • Mobile
  • Pentium 4
  • Celeron M
Socket 775
(LGA775)
(Socket T)
775
  • Pentium 4
  • Pentium 4 Extreme Edition
  • Pentium D
  • Pentium Extreme Edition
  • Celeron D
  • Core 2 Duo
  • Core 2 Extreme
Socket 603
603
  • Xeon
  • Mobile Pentium 4
Socket 604
604
  • Xeon
Socket 771
771
  • Xeon
Socket 418
418
  • Itanium
Socket 611
611
  • Itanium 2
Socket 462
(Socket A)
453
  • Athlon
  • Duron
  • Athlon XP
  • Sempron
Socket 754
754
  • Athlon 64
  • Sempron
  • Turion 64
Socket 939
939
  • Athlon 64
  • Athlon 64 FX
  • Athlon 64 X2
  • Opteron
Socket 940
940
  • Athlon 64 FX
  • Opteron
Socket AM2
940
  • Athlon 64
  • Athlon 64 FX
  • Sempron
  • Athlon 64 X2
Socket AM2+
940
  • Athlon 64
  • Athlon 64 X2
  • Opteron
  • Phenom
Not available
Socket S1
638
  • Turion 64 X2
Socket F
1,207
  • Opteron
  • Athlon 64 FX (7x models)
Slot 1
242
  • Pentium II
  • Pentium III (Cartridge)
  • Celeron SEPP (Cartridge)
Slot 2
330
  • Pentium II Xeon
  • Pentium III Xeon
Slot A
242
  • Athlon (Cartridge)